Diabaikan sedikit, aku terus kembali kebelakang.
Aku tetap tak bisa menahannya berulang-ulang.
Tetap seperti bagian yang disesalkan hilang,
atau yang diinginkan namun tak kunjung tergapai, malang.
Malang sekali dirimu terus saja ada di kubangan itu.
Berbagai hal diluar dirimu hanya kau gunakan untuk menutupi itu.
Terus saja satu-persatu.
Namun tak juga dapat membuka pintu yang berusaha kau ketuk itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar